Sabtu, 23 April 2011

master "kung" konghucu

Abstrac
Di indonesia ada lima agama yang di akui oleh negara,yaitu: agama hindhu,agama budha, agama kristen, agama islam dan agama khonghucu. Agama konghucu sendiri baru di akui oleh pemerintah pada era kepemimpinan abdul rahman wahid (gus dur),pengikut agama khonghucu disebut juga  konfusianisme. [1] Dan konfusianisme sendiri di dirikan oleh master K’ung.


Pendahuluan
Untuk mengtahui kunci kekuatan dan pengaruh konfusius, kita harus menelaah kehidupan dan ajaranya serta latar belakang masalah yang di hadapinya. Jika ada nama tokoh ysng erat kaitanya dengan kebudayaan cina, nama tersebut adalah konfusius, Kung fu tzu, atau kung sang guru. Orang cina dengan penuh hormat menyebut sebagai guru pertama, bukanya tidak ada guru sebelum beliau, melainkan karena martabat beliau lebih tinggi dari semua guru yang lain. Tidak seorangpun yang berpendapat bahwa hanya beliaulah yang membangun kebudayaan cina. Beliau sendiri secara terbuka memperkecil pembaharuan-pembaharuan yang telah beliau lakukan terhadap kebudayaan cina tersebut, dan lebih suka menyebutnya dirinya sebagai” pencinta barang antik”.Pemberian nama itu tidak sepadan dengan sumbangan beliau, namun hal itu merupakan seatu contoh yang amat baik tentang kerendahan hati serta mawas diri yang yang beliau anjaurkan. Karena walaupun beliau bukan mengubah kebudayaan cina,beliau tetap merupakan penyuntingnya paling utama. Karena pengikutnya yakin bahwa sejak munculnya manusia di atas dunia ini tidak pernah ada seperti guru kami(konfusius).
walaupun gagal sebagai politisi,tidak di ragukan lagi bahwa konfusius adalah salah seorang guru terbesar di dunia. Mampu mengajar sejarah, syair, pemerintahan, adat sopan santun, matematika, musik, teologi, dan olahraga.Seperti socrates beliau adalah sebuah universitas-satu-orang. Cara mengajar beliau juga seperti socrates. Beliau selalu bersikap informal,tidak kelihatan memberikan kuliyah,melainkan berbicara mengenai masalah-masalah yang di ajukan oleh murid-muridnya,mengutip bahan bacaan, dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan.Harapanya amat besar terhadap para muridnya ini. Terutama yang pintar, karena beliau beranggapan bahwa maksud beliau menerima sebagai murid adalah untuk menata kembali seluruh tatanan masyarakat. [2]
 Master Kung (Kung-Fu-Tzu)
              Riwayat hidup Konfusianisme telah menjadi bagian dari beberapa legenda. Gelar Konfusianisme berasal dari bahasa latin K’ung-Fu-Tzu. dalam sastranya master K’ung. Kung dilahirkan di Lu sekitar tahun 551 SM. Dia termasuk keluarga aristrocatric adalah anak yatim yang miskin tetapi dia memiliki keinginan yang besar untuk merubah dunia melalui pendidikan pada usia 44 dia terkenal sebagai guru Li atau seremonial. Menurut cerita, perkembangan repotasi k’ung menyebabkan dia mempunyai posisi di kementrian pada pemerintah adipatai LU. Pada usia 55 dia Pergi merantau ke cina. Pada tahun 848 SM, dia kembali dan meninggal pada tahun 479, dia meninggal dengan kecewa karena perubahan besar yang dia inggini belum tercapai.
              Namun ajaran yang dia sebarkan dimasyarakat telah membuat perubahan yang penting terhadap masyarakat di cina. Khonghucu adalah putra bungsu kong hut alias siok liang yang beristri seorang marga Gan bernama Tien cay.Kong Siok Liang Hut adalah seorang perwira yang lanjut usia. Beliau  mempunyai 9 anak  perempuan dan seorang anak laki-laki yang cacat kaki bernama Meng-pi. . konfusius  lahir pada tanggal 3 oktober atau menurut penaggalan Kongcu Lik pada tanggal 27 Ba Yue (bulan 8) 551 Sebelum Masehi di negeri Lu, Kota Zou Yi, Desa Chang Ping di lembah Kong Song (kini jazirah Shandong kota Qu Fu). Ternyata Khong shong adalah nama sebuah gua di gunung selatan ( lam San).Nama kecilnya adalah Qiu yang berarti bukit alias Zong Ni artinya Putera kedua dari bukit Ni. Ayahnya meninggal ketika Konfusius berumur tiga tahun(tahun 525 SM), sehingga dia diasuh oleh ibunya yang baik,sedangkan sang ibu wafat ketika Nabi khongcu berusia 26 tahun .
              Pada malam menjelang kelahiran konfusius, turunlah dua ekor naga berjaga di kiri kanan , terdengan alunan musik merdu di angkasa,dua bidadari menampakkan diri dan menuangkan bebauan harum seolah memandikan sang bunda. Ketika bayi lahir muncul sumber air hangat dari lantai khong Song  dan mengering setelah bayi di mandikan . Malam itu bintang kutub utara memancarkan cahaya gemilang ke permukaan bumi yang kelam . Sungai kuning yang biasanya bergolak dan mengalirkan air kuning berlumpur itu,airnya menjadi jernih dan mengalir dengan tenangnya. Dari langit terdengar suara ,”Thian, Tuhan yang maha Esa, telah berkenan menurunkan seorang putera yang nabi” . Langit jernih bertabur  bintang –bintang ,bumi damai tentram. Angin bertiup sepoi-sepoi membawakan kesejukan dan besoknya matahari bersinar cemerlang dan hangat. Pada tubuh sang bayi tampak ada tanda –tanda yang luar biasa, dan pada dadany ada tulisan ,”sang nabi diutus tuhan untuk menolong dunia yang tenggelam dan ingkar  dari jalan suci”.  Demikianlah telah lahir seirang putera yang nabi (konfusius), yang nantinya benar-benar sebagai seorang pembawa firman tuhan untuk membimbing manusia hidup dalam jaln suci; dialh kongcu sang genta rohani tuhan untuk kita semua , yang membuat menusia dalam damai  dan tertib dalam kehendaknya  agar terpelihara sejak datang dari-nya dan kembali kepada-Nya.[3]Setelah sepeninggal ayahnya konfusius di rawat ibunya dengan kasih sayang dengan keadaan yang miskin dan sederhana.
               Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan keuangan, Konfusius terpaksa mencari nafkah sendiri, mula-mula dengan melakukan kerja kasar. Walaupun masa remaja berisi cerita – cerita nostalgia tentang berburu, mengail ikan dan memanah, sehingga menunjukan bahwa kalau dia bukan kutu buku akan tetapi beliau menyelesaikan sekolahnya dalam waktu singkat dengan hasil yang baik. Sejak usia 15 tahun dia memusatkan perhatian pada ilmu pengetahuan Usia 19 tahun menikah dengan seorang gadis dari marga Jian Guan dari Negeri Song. Dan dalam usia 20-an menjadi seorang guru privat, setelah menjadi pegawai pada beberapa jabatan pemerintahan yang tidak berarti. Nama baik pribadi serta kebijaksanaan hidupnya tersebar luas dengan cepat dan menarik sekelompok pengikut yang bersemangat.
Walaupun para pengikutnya yakin bahwa” sejak munculnya manusia di atas dunia ini tidak pernah ada orang seperti guru kami ini”, namun ditinjau dari ambisi Konfusius sendiri karier hidupnya adalah suatu kegagalan. Pada versi lain, pada usia delapan belas, Konfusius menikah dan mempunyai anak laki-laki yang dinamai Lieu, yang artinya “ikan gurame besar”. (Lieu terbukti menjadi kekecewaan Konfusius. Ia tak pernah menjadi “ikan gurame besar” seperti yang diharapkan Konfusius.) Konfusius menjalani kehidupan yang miskin dan hanya bisa bekerja sekerdanya di beberapa tempat, seperti menjadi juru tulis di toko dan penjaga hewan-hewan suci.
Dalam waktu-waktu senggangnya, Konfusius mempelajari sejarah, musik dan liturgi. Dengan segera ia dikenal sebagai orang paling terpelajar di Lu. Konfusius adalah pribadi yang ambisius. Ia berharap bahwa pada suatu saat dia akan mendapatkan posisi yang tinggi di pemerintahan sehinggga dapat menerapkan gagasannya di dunia nyata. Tidaklah mengherankan apabila para penguasa yang senang berpesta pora itu sama sekali tak ingin memperkerjakan perusak permainan semacam Konfusius untuk menjalankan pemerintahan di wilayah mereka. Karena itu lamaran Konfusius tak pernah mendapat tanggapan yang layak. 
Tujuan hidupnya adalah menjadi seorang pejabat pemerintah, karena beliau yakin bahwa teori-teorinya tidak akan langgeng sekiranya tidak disalurkan nyata melalui pemerintah. Beliau berkeliling dari suatu negara ke negara lain, menawarkan nasehat yang tidak diminta kepada para penguasa mengenai cara memperbaiki pemerintahannya, sambil mencari kesempatan yang tepat untuk mewujudkan cita-citanya (menjadi seorang pejabat pemerintah untuk, menyalurkan teori-teorinya). Tetapi kesempatan itu tidak pernah tiba.
Pada saatnya, ketika terjadi pergantian pemerintahan dinegaranya, beliau diundang untuk kembali. Sadar bahwa beliau terlalu tua untuk menjadi pejabat, beliau menghabiskan usianya selama lima tahun berikutnya dengan mengajar dan menyunting kitab-kitab klasik secara tenang. Dalam tahun 479 SM dalam usia 73 tahun beliau meninggal dunia.
Walaupun gagal sebagai politisi, tidak diragukan lagi bahwa Konfusius adalah salah seorang guru terbesar dunia. Mampu mengajar sejarah, syair, pemerintahan, adat sopan santun, matematika, musik, teologi dan olahraga. Seperti Socrates beliau adalah sebuah universitas satu-oran. Cara beliau mengajar juga seperti Socrates. Beliau selalu bersikap informal, tidak kelihatan memberikan kuliah, melainkan berbicara mengenai masalah-masalah yang diajukan oleh murid-muridnya, mengutip bahan bacaan, dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Harapannya amat besar terhadap para muridnya ini. terutama yang pintar, karena beliau beranggapan bahwa maksud beliau menerima sebagai murid adalah untuk menata kembali seluruh tatanan masyarakat.
Keyakinan ini menyebabkan beliau menjadi seorang yang gigih dalam bekerja. Namun dengan rasa humor dan keselarasan, beliau tidak menjadi orang yang fanatik. Walaupun beliau mempunyai kepercayaan akan dirinya sendiri, beliau bersedia untuk selalu mengakui bahwa beliau mungkin keliru, dan kadang-kadang beliau memang keliru.
Tidak ada hal yang luar biasa pada dirinya. Beliau senang bergaul dengan orang lain, makan bersama, ikut bersama menyanyikan lagu yang enak, dan minum walaupun tak sampai mabuk. Para pengikutnya mencerikatan bahwa “ di waktu santai guru biasa bersikap biasa saja dan gembira beliau ramah tapi tegas anggun tapi menyenangkan sikap demokratisnya sudah kita utarakan di depan bukan saja beliau siap membela kepentingan orang biasa melawan kaum bangsawan yang suka menindas pada masa namun dalam hubungan pribadinya “dengan tidak merasa malu ” beliau bergaul dengan segala lapisan dan tidak pernah memarahi muridnya yang miskin bahkan bila mereka tidak mampu membayar dalam bentuk apapun.beliau seorang yang murah hatri walaupun bisa berkata pedas sekkiranya seorang murid perlu di lakukan demikian terhadap seorang muridnya yang suka mengkritik temanya kofisius berkata jelas” bahwa tzu kung sendiri telah sempurna karena ia dapat mennyediakan waktunya untuk itu ”.
Memang demikian halnya sampai akhir hayatnya ia bersifat lebih keras terhadap dirinya sendiri dari pada siapapun juga.” Saya tidak  mau di anggap sebagai orang yang arif dan bijaksana dan pengasih manusia, Lebih baik di anggap pejuang yang tak kenal lelah untuk menjadi orang yang arif dan bijak sana dan pengasih manusia”.  Beliau memang tetap setia dengan perjuangan tersebut sedianya beliau bersedia untuk berkompromi dengan mereka yang sedang memerintah kekuasaan kekayaan akan menjadi miliknya jika di kehendaki namun beliau lebih suka menegakkan nam pribadinya tidak pernah beliau menyesalkan pilihanmya walau harus makan makanan mentah meminum air dan berbantal lengan aku masih memiliki kebahagiaan dalam semuanya itu kekayaan dan kehormatan yang di peroleh melalui secara tidak halal, tidak lebih artinya bagiku dari pada awan-awan yang sedang melayang.
Pemujaan terhadap diri beliau bermula sejak wafatnya. Sikap itu segera tampak di antara para pengikutnya. Tzu-kung berkata: “beliau adalah matahari dan bulan yag tak mungkin di atasi. ”kemustahilan menyamai guru kita sama mustahilnya dengan memanjat tangga untuk naik ke langit “. Orang-orang lain menyetujui hal itu. Dalam beberapa generasi saja, di seluruh china beliau telah di pandang sebagai” petunjuk jalan dan penunutun dari sepuluh ribu generasi.” Apa yang sesungguhnya akan lebih menggembirakan beliau adalah perhatian yang diberikan kepada pikiran-pikirannya. Selama dua ribu tahun terakhir, tiap pagi anak sekolah cina akan memberi salam dengan kedua belah telapak tangannya yang tergenggam kepadaa sebuah papan kecil yang bertuliskan nama konfusius. Hampir setiap pelajar cina berjam-jam lamanya membaca ucapan-ucapan konfusius, sehingga ucapan-ucapan tersebut telah menjadi bagian dari cara berfikir cina, yang menetas sampai kepada mereka yang buta huruf melalui pepatah-pepatah lisan. Juga pemerintahan cina lebih banyak dipengaruhi oleh konfusius dibandingkan dengan tokoh-tokoh lainnya. Sejak permulaan masehi sebagian besar pejabat-pejabat pemerintahan menguasai pengetahuan klasik konfusius, termasuk para pejabat-pejabat tinggi. Ada sejumlah gerakan untuk mengangkat beliau ketingkat yang setaraf dengan Tuhan, beberapa diantaranya bahkan merupakan gerakan setengah resmi.
Masalah yang di hadapi Konfsius
Untuk mengetahui kunci kekuatan dan pengaruh konfisius, kita harus menelaah kehidupan dan ajaranya serta latar belakang masalah yang di hadapinya. Masalah yang di hadapai adalah masalah anaraki sosial.
Keadaan di negeri cina di zaman dulu lebih kacau di bandingkan negeri-negeri lainya. Namun antara abad ke-8 dan abad ke-3 SM, runtuhlah kekuatan dinasti Chou yang mengatur keterlibatan negeri tersebut. Kaum bangsawan yang saling bersaingan , berbuat sekehendak hati mereka sendiri , sehingga timbullah keadaan yang persis sama dengan keadaan di palestina sewaktu zaman para hakim:pada waktu itu tidak ada raja israel;setiap orang melakukan apa yang di pandangnya baik.
Peperangan dalam negeri yang berlangsung tidak putus-putusnya pada zaman itu,pada mulanya di lakukan menurut pola kekesatriaan. Kereta perang adalah senjatanya yang paling di muliakan . sopan santun adalah kode kehormatan dan sikap murah hati di pandang sebagai kemuliaan yang tertinggi.berhadapan dengan ancaman serbuan musuh, sebagai suatu bukti dari perbuatan yang berani, seorang bangsawan akan mengirimkan perbekalan kepada pasukan penyerang tersebut. Atau untuk membuktikan bahwa pasukanya tidak dapat di takut-takuti ataupun di intimidasi, ia akan mengirim beberapa orang utusan kepada para pemberani di kalangan musuh itu.dan akan memenggal leher mereka sendiri di hadapan musuh itu.Seperti halnya dalam keadaan di zaman homerus,para prajurit dari pasukan yang bermusuhan, sambil berkenalan dengan musuhnya akan menyampaikan ucapan penghargaan  yang tinggi dari kereta perangnya masing-masing,minum bersama,dan bertukar senjata sebelum bertempur.
Namun sebelum zaman konfesius perang yang tiada henti-hentinya itu telah jauh merosot dari kode kehormatan kekesatriaan itu menjadi kekejaman yang tidak kenal ampun dari zaman peperangan antar negara. Kekejaman tersebut mencapai puncaknya dalam abad sesudah kematian konfesius.kereta perang, sebagai senjata pertandingan,telah di kalahkan oleh pasukan kavaleri berkuda, yang melakukan serangn-serangan mendadak dan serbuan-serbuan kilat. Bukanya menahan tawanan secara baik –baik untuk meroleh uang tebusan, para pemenang perang menghukum mati mereka secara besar-besaran. Gaji prajurit digaji berdasarkan bukti kepala musuh yang sudah di penggalnya. Seluruh penduduk yang bernasib malang karena tertangkap,dipotong kepalanya ,termasuk perempuan, anak-anak, dan para orang tua. Kita membaca catatan pembunuhan besar-besaran dari 60.000,80.000,82.000 dan bahkan 400.000 orang. Ada kisah tentang mereka yang kalah di masukkan ke dalam air mendidih  dan para keluarga mereka di paksa meminum air sub manusia itu.
Di tengah suasana demikian, satu-satunya pertanyaan yang mengalahkan pertanyaan lainya adalah:bagaimanakah caranya agar kita dapat hidup bersama satu sama lain.oleh kerena itu konfusius berisikan jawaban terhadap masalah tersebiut dalam kaitanya kesatuan sosial ini, lem perekat tidak lagi lengket.Apakah yang memepersatukan masyarakat sampai saat itu? Keadaan cina sebelum konfisius , di mana adat dan tradisi mungkin secara otomatis  memberikan kekutan mengikat yeng memadai untuk memelihara kesatuan hidup yang bermasyarakat dengan baik. Cina sudah mencapai suatu era baru, suatu era yang di tandai oleh sejumplah besar individu-individu, dalam arti yang sebenarnya. Individu-individu ini lebih sadar akan dirinya sebagai pribadi dari pada sebagai anggota kelompok, telah berhenti berfikir dalam istilah “kita” dan mulai berfikir dalam istilah “aku”. Akal telah menggantikan kebiasaan sosial, dan kepentingan diri sendiri telah mengalahkan apa yang di harapkan oleh kelompok.
Kenyataan bahwa  orang lain berperilaku dengan cara tertentu, atau bahwa nenek moyang mereka telah berlaku demikian sejak zaman dahulu kala.  Batu tembok tua yag menyatukan seluruh masyarakat sudah mulai retak-retak dan mengelupas. Dalam berusaha untuk keluar dari kungkungan adat.masing –masing orang sudah merusaknya sampai tidak dapat di perbaiki lagi. Bukan karena mereka tidak sanggup merasa bersatu dengan satu kelompok saja. Namun faham individualisme dan kesadaran akan diri sendiri itu menular. Sekali hal itu muncul, ia akan menyebar seperti penyakit epidemis dan kesatuan kelompok yang tidak di persoalkan lagi itu telah lenyap untuk selama-lamanya.
Jawaban Konfusius
Bagi konfusius tidak satupun dari jawaban yang saling bertentangan mengenai masalah kesatuan masyarakat itu terlihat menggembiraka. Ia menolak jawaban paksaan dari kaum realis, karaena bersifat kaku dan lahiriah belaka.Paksaan yang di gariskan oleh undang-undang dapat mengatur hubungan lahiriah antara manusia, tetapi terlalu kasar untuk memasuki hubungan yang halus dalam pergaulan tatap muka sehari-hari, yang merupakan inti dari kehidupan ini. Mengenai urusan keluarga, misalnya hukum dan kekuasaan yang menunjangnya dapan menciptakan persyaratan untuk perkawianan dan perceraian, namun inti dari  hubungan perkawinan itu,yakni cinta kasih itu sendiri, tidak dapat dibangkitkan ataupun di musnahkan . demikianlan juga halnya dengan sesuatu lainya yang bersifat umum. Polisi dapat mencegah pencurian atau penyerangan terhadap orang lain,namun mereka tidak dapat memaksa orng untuk bersikap bersahabat ataupu menikmati kehadiran orang lain.Konfusiua percaya bahwa untuk kebaikan masyarakat di perlukan lebih dari sekedar tangan negara yang panjang itu.
Garis-garis besar jawabanya dapat di himpun dalam lima istilah kunci ajaran konfusius:
1.      Jen, yang secara etimologis terbentuk darai dua huruf cina untuk terjadi di antara manusia. Kata ini di terjemahkan dalam banyak arti,seperti kabaikan , dari manusia ke-manusia, pemurah hati ,ataupun cinta,namun barang kali lebih baik di terjemahkan sebagai berhati-manusiawi.Dalam pandangan konfusius tentang kehidupan , Jen adalah kabajikan dari segala kebajikan. Ia adalah intisari dari kesempurnaan adikodrati, yang diakuinya sendiri belum pernah dilihatnya terwujud sepenuhnya. Jen merupakan suatu kebajikan yang sedemikian tingginya sehingga”bahkan untuk membicarakannya, harus dilakukan secara hati-hati. Bagi mereka yang berwatak jujur, jen bahkan lebih penting daripada kehidupan itu sendiri.” Para sarjana yang tekun dan manusia Jen......bahkan bersedia mengorbankan nyawanya sendiri untuk memelihara kekuatan Jen mereka.
Jen sekaligus mencakup suatu perasaan manusiawi terhadap orang lain dan pengorbanan terhadap diri sendiri, suatu perasaan mengenai keagungan martabat manusia dimanapun juga. Selanjutnya akan muncul secara otomatis sikap-sikap, seperti kemurahan hati, percaya, dan dermawan. Dalam bimbingan Jen terletak kesempurnaan segala hal yang membedakan manusia dari hewan dan menyebabakan menjadi manusia secara sungguh-sungguh. Dalam kehidupan pribadinya ia bersikap hormat, tidak mementingkan diri sendiri, dan dikaruniai kemampuan merasakan perasaan orang lain,”mampu mengukur perasaan orang lain dengan perasaannya sendiri.”

2.      Konsep kedua adalah Chun-tzu. Jika Jen adalah hubungan ideal antara semua manusia, maka Chun-tzu adalah istilah ideal bagi hubungan demikian. Istilah ini telah diterjemahkan dengan kemanusiaan yang Benar, manusia sempurna, dan kemanusiaan-Yang-Terbaik. Chun-tzu adalah kebalikan dari seorang yang berjiwa kecil, orang yang kasar, dan orang picik. Karena merasa berkecukupan, ia bersikap tenang, dan terhadap kehidupan secara keseluruhan ia mempunyai sikap bagaikan seorang tuan rumah yang memahami lingkungannya sedemikian rupa sehingga benar-benar bersikap tentram. Dalam keadaan demikian ia dapat mengerahkan seluruh perhatiannya untuk menentramkan orang lain. Karena ia tidak memerlukan apapun juga, maka ia terbuka untuk melayani siapa saja. Oleh karena telah sampai pada tingkat dimana ia merasa menyatu dengan seluruh alam semesta, maka Chun-tzu pada umumnya menghayati selama hidupnya sifat sebagai tuan rumah yang ideal tersebut. Dengan rasa kecukupan seorang tuan, timbullah suatu suasana yang menyenangkan dan sikap sopan. Tenang, percaya pada diri sendiri, dan mampu. Ia seorang yang mempunyai nama baik. Gerakannya bebas dari segala kekasaran dan kekerasan, ekspresi wajahnya terus terang dan perkataannya tidak mengandung nafsu dan kebiadaban.

3.      Li, mempunyai dua arti. Arti pertama adalah kesopanan, yaitu cara bagaimana seharusnya segala sesuatu harus dilakukan. Konfusius berpendapat bahwa jika individu-individu harus memulai segala sesuatu dari awal, maka tidak banyak yang akan mencapainya dalam mencari keindahan dan kebaikan. Arti lainnya dari kata ini adalah ibadat. Jika tanggapan yang pantas itu diperinci secara panjang lebar dalam istilah-istilah konfusius, maka keseluruhan hidup pribadi seorang telah ditata dalam suatu ritus yang kaya, cermat dan penuh dengan upacara. Hidup selurunya telah diatur. Setiap langkah dalam perjalanan hidup ini, telah ditentukan sehingga tidak ada lagi peluang ataupun kebutuhan akan perbaikan. Setiap perbuatan sudah ada polanya, mulai dari cara kaisar melakukan upacara tiga kali setahun untuk mempertanggung jawabkan kekuasaannya, sampai kepada cara melayani tamu yang paling sederhana dalam rumah kediamanmu dan menyuguhkan air teh kepadanya.


4.      Te, secara harfiah kata ini berarti kekuatan, khususnya kekuatan untuk memerintah manusia. Konfusius tidak setuju dengan tesis kaum realis bahwa satu-satunya pemerintah yang efektif adalah pemerintah yang menggunakan kekerasan fisik. Konfusius yakin bahwa tidak ada negara yang mampu membelenggu semua warganya pada saat yang sama atau sebagian besar dari mereka dalam waktu yang lama. Kekuasaan negara harus berdasarkan pada penerimaan yang luas dikalangan rakyat terhadapo kehendaknya, yang selanjutnya menghendaki adanya suatu himpunan kepercayaan yang positif terhadap keseluruhan watak negara itu. Persetujuan spontan warganya ini, yaitu moral yang merupakan persyaratn mutlak untuk kehidupan masyarakat itu, hanya timbul jika suatu masyarakat merasa bahwa para pemimpin mereka adalah orang yang mempunyai kemampuan, mengabdi secara jujur kepada kepentingan bersama, dan memiliki watak yang mendorong timbulnya penghormatan. Oleh karena itu, Te sesungguhnya terletak dalam kekuatan yang terkandung dalam teladan moral
.
5.      Wen, ini hubungan dengan “seni perdamaian” yang berlawanan dengan “seni berperang”. Wen berkaitan dengan musik, seni lukis, puisi, rangkaian budaya dalam bentuknya yang estetis. Konfusius sangat menghargai seni. Suatu musik sederhana pada suatu ketiak sangat memukaunya sehingga selama 3 bulan beliau tidak dapat merasakan rasa dagingnya. Jika memang ada orang yang sama sekali kebal terhadap seni, beliau mengatakan bahwa “orang demikian tidak mempunyai tempat dalam masyarakat manusia”. Namun secara keseluruhan konfusius bukan penganjur paham”seni demi sei itu sendiri.” Beliau menghargainya terutama sebagai sarana pendidikan moral.

● Ajarannya
Secara garis besar ajaran konfusianisme dalam bidang filsafat dapat dikelompokkan dalam ajaran tentang metafisika dan etika. Metafisikanya bertolak dari konsep Tien atau Thian, yang dalam bahasa bahasa inggris heaven merupakan faktor spiritual yang utama dalam bidang keagamaan. Oleh karena itu didalam Ju Chiao, konsep tentang Thian perlu mendapatkan perhatian khusus walaupun hal ini cukup rumit mengingat keterbatasan manusia sebagai salah satu makhluk ciptaan-Nya. Namun demikian manusia dengan kemampuan jiwa yang terdiri dari daya cipta, rasa dan karsa akan mampu memahami dan mengerti apakah yang dimaksud dengan Tuhan. Hal ini diperkuat lagi dengan adanya nilai kepercayaan yang ada dalam jiwa manusia.
Menurut pandangan pengikut Konfusius, segala sesuatu di alam semesta ini terdiri dari dua prinsip yang berlawanan.[4] Yin Yang merupakan dua prinsip yang saling melengkapi. Ajaran ini cukup dalam bagi penganut Taoisme maupun konfusianisme, walaupun sampai saat ini belum diketahui dengan pasti siapakah yang mengajarkan pertama kalinya dan sejak kapan ajaran ini diperkenalkan. Yin Yang merupakan dua prinsip dimana segala sesuatu yang ada didalam alam semesta ini dapat digerakkan dan yang terjadi tanpa  berhenti  jadi selalu menjadi. Yin sebagai unsur negatif seperti air, dingin, gelap, wanita, bulan. Sedangkan Yang sebagai unsur positif seperti api, panas, terang, laki-laki, dan matahari. Sepintas kedua unsur ini saling meniadakan akan tetapi pada hakikatnya mereka selalu berada dalam keadaan yang harmonis dan saling mengisi bahkan tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain.
Menurut ajaran Yin Yang, realitas kehidupan manusia saling berpasang-pasangan dan saling membutuhkan antara satu dengan yang lain, yang apabila mereka saling bersatu maka akan diperoleh kemajuan. Walaupun perlu disadari bahwa didalamnya terdapat berbagai perbedaan, namun itu tidak perlu dipertentangkan.
Tujuan hidup yang ingin dicapai dalam ajaran konfusianisme adalah untuk menjadi Chun tzu atau gentlemen. Dalam menghadapi lajunya ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia hendaknya berusaha untuk dapat berperan serta, karena:
The spirit of Confucianisme in ancient China was religious, moral and philosophical, but also emphasized the requirement s and the enrichment of life and therefore embraced both science and technology” (T’ang Chun-i dalam Douglas, 1981:50).
Untuk dapat menjadi Chun tzu dan dapat hidup di dalam masyarakat dengan baik dalam arti dapat diterima oleh masyarakat, maka perlu direalisasikan ajaran tentang Jen.
Jen merupakan ini dari ajaran etika Konfusius, sehingga beberapa pakar sering menyatakan bahwa ajaran Konfusianisme adalah etika. Dalam Konfusianisme jen adalah proses perkembangan nilai-nilai spiritual. Jen terdiri dari dua unsur yaitu Shu dan chung. Shu atau reciprocity merupakan suatu prinsip timbal balik atau tepaseliro. Sedangkan Chung berarti kesetiaan terhadap kewajiban dan kemanusiaan, sehingga dalam melakukan suatu perbuatan tidak mengharapkan imbalan apapun baik berupa materi maupun pujian, yang berarti pula sepi ing pamrih. Jadi melakukan suatu perbuatan adalah demi perbuatan itu sendiri, atau karena perbuatan itu memang layak bagi kemanusiaan atau Yi. Lebih lanjut diajarkan pula bahwa pelaksanaan Jen akan dapat memperoleh manfaat apabila didasarkan pada Li atau aturan sopan santun.
● Konsep Dasar mengenai kehidupan dan Kematian ( Dunia dan Akhirat)
Di dalam kitab suci Ya king atau kitab perubahan,kitab kejadian semesta alam di jelaskan bahwa tuhan itu Maha sempurna \Maha pencipta (Gwan), maha menjalin \menembusi\maha luhur(hing), Maha pemberi rahmat dan berkah\maha adil(Li) dan maha abadi hukum-Nya(cing). Di dalam kitab tengah sempurna disebutkan tuhan itu maha roh,kebajika_Nya yang maha besar dan maha kuasa menjadikan menyertai tiap wujud dan mahkluk dengan masing-masing sifatnya.
Manusia adalah mahkluk ciptaan tuhanYang maha Esa, pembawa sifat tuhan dan dunia. Manusia di ciptakan melalui kekuatan alam( yin dan Yang), persatuan antara roh-roh suci(sheng) dan sifat hewaniah(Kuei), serta hakekat yang terhalus dan abstrak, yaitu lima unsur( bumi,tumbuh-tumbuhan,logam,api dan air). Unsur yin adalah sifat wanita dan unsur yang adalah sifat laki-laki. Keduanya saling melengkapi atau menggenapi.
Menurut ajaran khonghucu semua manusia di lahirkan ke dunia membawa kodrat sebagai mahkluk yang pada hakikatnya baik adanya. Kodrat manusia yang baik di sebut Xing atau watak sejati. Xing adalah benih yang harus di tumbuhkan kembangkan. Manakala terdapat badan manusiawi, maka terdapatlah Xing yang utamanya dalah hati yang bercinta kasih.Cinta kasih adalah hati manusia . agar dapat berkembang dan manusi amenjadi mahkluk yang sempurna ,maka manusia harus senantiasa berada dalam jaln kebenaran(jalan suci). Karena manusia memiliki sifat hewani yang apabila tidak di kendalikan merupakan sumber kelemahan, maka menusia memerlukan suatu tuntunan agar manusia hidup dalam jalan kebenaran. Tuntunan ke dalam jalan kebenaran(suci)itulah yang di sebut agama.
Manusia haruslah memanusiakan dirinya . Caranya dengan mengembangkan benih-benih kebajikan yang sudah ada dalam watak sejatinya yang antara lain mempunyai kulitas Jien(cinta kasih). Yong dan gie(berani menegakkan kebenaran kerena mampu membedakan mana yang benar dan yang mana yang salah). Lee (kesusilaan\mengenal ketertiban dan hukum).Ti (hikmat kebijaksanaan) dan sien ( tulus ikhlas\dapat di percaya)    
● Kitab Suci Agama Khonghucu
Kitab suci agama khonghucu sampai pada bentuknya yang sampai sekarang mempunyai masa perkembanganya yang sangat panjang. Akitab suci yang tertua berasal dari raja suci giau(2357-2255 SM) dan yang termuda di tulis oleh bingcu(wafat tahun 289 SM), meliputi masa sekitar 200 tahun. Kitab suci yang berasal dari para nabi purba sesuai dengan wahyu yang di terima langsung nabi khongcu daruituhan yang maha esa disempurnakan dan di himpun, kini sebut Ngo king9kitab suci yang lima )sebagai kitab suci yang pokok. Ajaran –ajaran nabi khongcu di bukukan oleh para muridnya dan di pertegas oleh bingcu yang terhimpun dalam kitab su si(kitab yang empat).
● Kitab suci yang lima terdiri dari:
1.      Si king atau kitab sanjak. Kitab ini terdiri dari kumpulan nyanyi-nyanyian upara bersifat puji-pujian terhadap keagungan tuhan maupun upacara di istana.
2.      Su king atau kitab dokumentasi sejarah suci.
3.      Ya king atau kitab perubahan, kitab ini mempunyai nilai universal,berisi ajaran tentang penjadian alam semesta,sehingga dengan menghayati isi kitab ini, manusia dapat menyingkap tabir kuasa tuhan dengan segala aspeknya.
4.      Lee king atau kitab kesulilaan berisi tentang kesusilaan dan peribadatan.
5.      Chun Chiu king. Kitab suci ini berisi segala macam penilaian dan komentar nabi khongcu atas berbagai peristiwa zaman itu, sehingga sangat menarik dan bermanfaat untuk di simak bagaimana sesungguhnya kebenaran yang harus di tegakkan itu.
● Kitab suci yang empat atau su si  terdiri dari:
1.      Thai hak atau ajaran besar berisi bimbingan dan ajaran pembinaan diri,keluarga,masyarakat, negara dan dunia, di tulis oleh cingcu atau ching cham, murid nabi dari angka muda.
2.      Tiong yong atau tengah sempurna berisi ajaran keimanan agama khong hucu: iman kepada tuhan, firmanNya mengenai manusia, watak sejati, jalan suci dan peranan agama, di tulis oleh Cu su atau kong khiep, cucu nabi. Susunan kitab ini dirapikan oleh cu hi.
3.      Lun gie atau sabda suci berisi percakapan nabi serta para muridnya, juga tentang orang-orang zaman tersebut dan mengenai peri kehidupan Sehari- hari nabi. Kitab ini di bukukan oleh beberapa murid nabi.
4.      Bingcu atau kitab suci yang di tuliskan oleh bingcu yang berfungsi menegaskan dan meluruskan tafsir ajaran agama khonghucu dalam memerangi penyelewengan.

● Ajaran- ajaran khonghucu yang wajib di amalkan oleh para pengikutnya:
1.    Beriman terhadap tuhan yang maha esa.
2.    Beriman bahwa hidupnya (oleh dan )mengemban firman tuhan.
3.   Beriman bahwa tuhan itu menjadi tugas suci yang wajib di pertanggungjawabkan dan sekaligus menjadi rahmat dan kemampuan di dalam hidupnya.
4.   Beriman bahwa hidupnya mampu mengikuti , tepat, selaras,serasi, dan seimbang dengan watak sejati itu.
5.   Beriman bahwa agama  karunia bimbingan tuhan Yang Maha esa untuk membina di ri menempuh jalan kebenaran (suci) itu.
6.   Beriman bahwa jalan suci itu menghendakai hidup memahami, menghayati, mengembangakan,menggemilangkan kebajikan, benih kesucian dalam watak sejatinya.
7.   Beriman bahwa kesetiaan menggemilangkan kebajikan itu wajib di amalkan dengan mencintai , teposeliro sesama manusia,sesama mahkluk dan menyayangi lingkungan.
8.   Beriman bahwa kebajikan suci ialah menggembilangkan kebajikan dan mengamalkany sam[pai puncak baik.
9.   Beriman hanya di dalam kebajikan itu tuhan berkenan, hidup itu bermakna apabila dapat setia kepada khaliknya dan saudara sejati kepada sesamanya.
10.Beriman bahwa kebajikan itu jalan, keselamatan ;kebahagiaan tertinggi di dalam haekat dan martabat manusia sebagai mahluk termulia ciptaan tuhan.

Pada saat mengalami kematian roh seorang manusia meninggalkan badan dan orang yang semasa hidupnya mampu hidup sesuai dengan fitrah\ watak sejatinya , rohnya menjadi Sheng. “Orang yang sungguh sepenuh hati menempuh jalan suci,lalu mati, dia lurus di dalam firman”(bingcu VIIA). Sheng naik ke surga dan immortal, artinya dia hidup abadi di dalam surga ( shian thian) di samping tuhan. Sebaliknya orang yang berlumuran dosa , yang mengingkari jalan suci rohnya manjadi kuei\hantu turun ke neraka.dalam pujian yang di tujukan kepada raja suci Bun atau nabi king ciang tertulis:

“Raja Bun di tempat yang tinggi.O, betapa gemilang ia surga...........kedatangan dan kepergianya menuju dan dari kehadiran Thian”.

● Lima Sifat Kekekalan (Wu Chang): 
a.        Jien – Cintakasih
b.        Yong dan gie - Kebenaran/Keadilan/Kewajiban
c.        Lee - Kesusilaan, Kepantasan
d.        Ti– Bijaksana
e.        Sien - Dapat dipercaya

● Rumah ibadat \tempat kebaktian
            Jenis tempat umat khonghucu antara lain :kongcu bio,bun bio,Lithang (tempat kebaktian) serta tempat kebaktian keluarga. Ibadah di tempat kebaktian yang di laksanakan secara bersama-sama, di adakan pembinaan rohani ,mental spiritual yang di pimpin oleh para rohaniawan dan pengurus serta pembantunya. Dalam kebaktian di sampaikan khotbah, sembahyang dan doa kehadirat tuhan di dalam  bimbingan nabi khongcu. Biasanya secara rutin di laksanakan setiap tanggal 1 dan 15 penanggalan bualan (lunar)\kongculik.
            Kemudian ibadah tahunan di adakan di tempat kebaktian pada peringatan hari lahir nabi khongcu,tanggal 27-VIII imlek; peringatan hari wafat nabi kongcu, tanggal 18-II imlek; peringatan hari genta rohani,tanggal 22 desember. Di adakan juga kebaktian kemasyrakatan yaitu pada sembahyang arwah umum, tanggal 29-VIII; hari persaudaraan tanggal 24-XII imlek.[5]
● Tata Cara peribadatan
Perihal Peribadatan dan tata laksana upacara sangatlah penting sebagai sarana pembinaan kehidupan umat. Ibadah dan tata laksana upacara meliputi persujudan \kebaktian kepada tuhan, nabi, para suci, penghormatan bagi arwah leluhur dan kebaktian kemasyarakatan.
Kebaktian bersama di tempat ibadah, bukan saja merupakan pelaksanaan, tetapi juga menjadi sarana pembinaan kehidupan mental,moral dan spiritual umat memasuki pintu gerbang kebajikan.
Amalan pembinaan diri pribadi meliputi mawas diri(Sing sien), berpantang dan bersuci(puasa)dan melatih diri dengan meditasi (cing coo). Upacara sidi dan upacara wajib di laksanakan umat antara lain sidi kelahiran anak, sidi akil balik,sidi pernikahan, sidi pengakuan iaman, upacara kematian dan kebaktian bagi arwah leluhur. Setiap hari ,pagi,siang,sore sesaat sebelum makan, seorang khonghucu di wajibkan bersembahyang ucapan syukur. Di samping itu setiap pagidan sore melakukan sembahyang dengan penaikan \menggunakan hio(dupa) di hadapan altar khusus. Bila tidak ada altar khusus,dapat di laksanakan dengan menghadap ke luar pintu\jendela.
Di anjurkan umat berpuasa, berpantang daging setiap tanggal 1 dan 15 dari penanggalan imlek(lunar).puasa wajib di lakukan mulai hari ketiga setelah tahun baru imlek dalam rangka menyongsong sembahyang besar kepada Tuhan Yang Maha Esa  pada malam tanggal 8( menjelang 9)bulan satu penanggalan imlek( lunar). Di wajibkan bagi umat khonghucu untuk melakukan sembahyang sadranan\ziarah kepada orang yang tua\kakek\nenek yang sudah meninggal sebagai perwujudan ajaran bhakti pada etiap tanggal 5 april.
● Rohaniawan
Rohaniawan agama Khonghucu berfungsi sebagi pemimpin umat,pembawa khotbah dan manaikan doa, memberi pengajaran agama ,pembinaan pelaksnaan upacara keagamaan dan melakukan pelayanan umat dan masyarakat. Ada tiga tingkatan kerohaniawan:
1.      Kausing\penebar agama yang berperan sebagai pelayan kerohanian dan pembinaan umat.
2.      Bunsu\guru agama yang lebih berperan sebagai kaum intelektual tempat para kausing berkonsultasi ,selain juga berfungsi sebagaiman kausing . umumnya bunsu di  angakat dari kalangan kausing senior,yang sudah memiliki pengetahuan mengenai agama konghucu secara mendalam.
3.      Haksu\pendeta di pilih di antara para Bunsu yang sudah sangat senior.haksu harus seseorang yang telah mengikrarkan dirinya mengabdikan seluruh hidupnya untuk keperluan kemajuan agama . dalam hal –ihkwal harus mengambil keputusan  yang belum ada presidenya ,para rohaniawan merujuk kepada pendapat para haksu.
Di indonesia para rohaniawan mempunyai wadah yeng bernama dewan rohaniawan di bawah naungan MATAKIN. Di samping rohaniawan formal di atas , bagi umat konghucu setiap kepala keluarga harus bertindak sebagai bapak rohani bagi keluarganya.memimpin sembahyang di altar keluarga ,mengajak anggota keluarga melakukan meditasicing coo) dan memberi teladan dalam berpantang.


[1]Dede Oetomo , Hak Asasi Beragama dan Perkawinan Khonghucu Prespektif sosial, Legal, dan Teologi, PT Gramedia Pustaka Utama Bekerja Sama Dengan Matakin, Jakarta; 1998.Hal  147
[2] Huston smith, Agama-Agama Manusia, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta;2001. Hal 191
[3] Mochammad Qasim Mathar, sejarah, Teologi dan Etika Agama-Agama, Pustaka Pelajar,Yogyakarta;2003. 48
[4] Michael Keene.Agama-Agama Dunia.Yogyakarta:Kanisius.2006.171
[5] Bunsu chandra Setiawan, Sejarah, Teologi, dan Etika Agama-Agama,Pustaka Pelajar, Yogyakarta;2003.59

Tidak ada komentar:

Posting Komentar